Langsung ke konten utama

Ramadhan Day 2 : Belajar saat berbuka



Ramadhan Day 2

Alhamdulillah
2 hari ini Allah SWT menyejukkan bumi dengan menurunkan Rahmat hujannya

Menemani keluarga ikut berbuka senja ini, walaupun sedang cuti puasa

Geli melihat adik bungsu yang pada dasarnya memang hobi makan
Sehingga berpuasa jadi latihan yang cukup berat baginya
Maka tidak heran ketika berbuka puasa, semua makanan dan minuman yang ada langsung di sikat

Adik yang sulung, walaupun sudah bisa mengendalikan diri untuk tidak melahap semua sajian yang tersedia
Ternyata masih juga salah perhitungan
Mengambil porsi nasi yang sebenarnya biasa saja
Tapi ketika dimakan, sudah sangat membuat kenyang dan tidak sanggup dihabiskan
Disitulah saya hadir untuk membantu menghabiskan makanan supaya tidak mubazir hehe

Ternyata
Meski seharian tidak makan dan minum
Cukup dengan sedikit minum dan makan ketika berbuka saja
Sudah cukup mengenyangkan perut kita

Padahal logikanya
Kalau normalnya sehari kita sanggup makan 2 kali, yaitu pada saat sarapan dan makan siang
Saat kita berbuka puasa
Harusnya kita bisa dong mengabiskan 2 porsi makan sekaligus
Anggap saja Sarapan dan makan siangnya di rapel hehe
Tapi faktanya tidak demikian

Ternyata kita bisa kenyang dengan makan dan minum secukupnya
Walalupun setelah seharian tidak makan minum

Luar biasa sekali Allah telah mendesain Tubuh kita ini

Dan setiap Ibadah yang Allah wajibkan pada hamba-Nya
Tidak akan pernah menyakiti ataupun merusak Hamba nya
Baik Jiwa maupun Raga nya
Malah Justru akan berakibat sangat baik bagi si Hamba
Hanya saja kadang kita nya yang tidak sabar dan tidak mau memahami hikmah nya

Jadi ingat sebuah pepatah
Makan untuk Hidup
Bukan Hidup untuk Makan

Makan sekedarnya
Hanya agar tubuh kuat untuk beribadah

Pelajaran yang sangat mendasar

Tapi hakikatnya akan bedampak luar biasa jika kita terapkan dalam segala aspek kehidupan ini

Wallahu a'lam bi-alshowab


Cilegon, 19 Mei 2018

Catatan yang tertunda
Karena semalam kurang sehat dan langsung tidur


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama Korea : DEFENDANT (피고인) 2017

Bagaimana rasanya jika suatu pagi kamu terbangun disebuah sel penjara sebagai tahanan yang terancam hukuman mati, dengan tuduhan pembunuhan terhadap istri dan anak yang sangat kamu cintai? Itulah yang di alami Park Jung-Woo ( Ji Sung ), Seorang Jaksa yang sangat berkompeten dan memiliki prinsip tinggi dalam menegakkan kebenaran, yang bertugas Di Seoul Central District. Dan lebih membuatnya frustasi, karena dia mengalamai amnesia. Dimana ingatan terakhirnya adalah kenangan bahagia saat merayakan ulang tahun anak perempuannya, Park Ha Yeon, yang rasanya baru terjadi kemarin. Dan kejadian setelah itu, tidak ada lagi yang dia ingat. PROFIL Title :  Defendant ( 피고인 ) / Pigoin Director:   Jo Young-Gwang ( Juga menggarap Drama ‘ Kill me heal me ‘ dan ‘ 49 Days ‘ ) Writer :   Choi Soo-Jin ( Yg juga menulis naskah ‘ City Hunter’ ) Network :   SBS Episodes :  16 Release Date :  23 January – 14 March 2017 Runtime :  Monday & Tuesday 22:00 Country :  Sout

Pindah Rumah

Memutuskan pindah rumah blog Masih di Blogspot sih, cuma alamat baru aja  Padahal yang dulu juga belum ada isinya Baru 1-2 tulisan yang ditulis pas awal-awal baru bikin blog hehe Tapi karena kepengen banget ganti ke alamat ini, jadi diturutin aja dehh Semoga rumah baru, semangat baru Jadi lebih rajin nulis Aamiin Ya robbal'alamiinn.....

My First Love

Jo … Jo … Kudengar Lala memanggilku dengan panggilan sayangnya. Namaku sebenarnya Johan, tapi gadis manis berlesung pipi itu selalu memanggilku Jo. Aku yang sedang bersantai menonton televisi, bergegas menujunya yang berada di teras depan. Begitu sampai ke hadapannya, dia langsung mengelus pipiku. “Kudengar kau sudah berjasa membantu Ibu?” tanyanya. Aku hanya tersenyum, tidak mau menyombong atas apa yang sudah aku lakukan. Tentu saja aku berusaha keras dan mengerahkan segala kemampuan serta kecerdasanku guna menangkap Mike, pencuri yang selama seminggu terakhir sudah membuat keluarga Lala resah. Lala dan keluarganya sudah sangat berjasa dalam hidupku. Saat aku sendirian dan sakit, Lala yang saat itu baru pulang kuliah, datang menolong dan membawaku ke dokter. Ia bahkan meminta pada keluarganya agar aku diijinkan tinggal di rumah mereka. Tapi aku lelaki, masih punya harga diri. Meski aku sebatang kara, aku tidak ingin menjadi beban gadis yang telah memikat hatiku itu. Akupun menolak